Artikel / Mendapatkan Bahagia Dengan 4 Ta, Harta, Tahta, Cinta, Kata

Mendapatkan Bahagia Dengan 4 Ta, Harta, Tahta, Cinta, Kata

Sensing berucap : Bahagia itu kalau bisa punya duit yang banyak. Tanpa duit susah mau ngapa ngapain. Mati emang gak bawa duit, tapi sebelum mati kan butuh duit.


Insting berucap : Kebahagiaan bukanlah pada Harta. Bahagia ya Bahagia aja. Tuh banyak orang Kaya gak bahagia hidupnya. Sholatnya jadi lupa, karena sibuk nyari duit. Banyak harta nanti repot ciiiiiinn..menjawab pertanyaan malaikat di kubur.


Feeling berucap : Punya Harta kalau Gak saling mencintai untuk apa. Yang penting itu dalam Hatinya ada kita satu satunya. Gak selingkuh dan minta poligami. Banyak pasangan kaya, tuh artis kurang apa duitnya, cerai juga. Karena telah hilang rasa cinta mereka. Yang penting Hati bukan Harta, ini mirip lagunya.. Kun Anta Tazdada Jamala – Humood AlKhudher.


Thinking berucap : Jabatan tinggi akan mendatangkan penghasilan yang banyak. Duit banyak tidak dipandang dan dihormati orang kalau kita tidak punya pangkat dan jabatan.


Intuiting berucap : Harta bisa habis. Tapi Ilmu bisa menjaga Harta. Cari ilmu dulu, nanti duit akan datang sendiri. Orang berilmu itu lebih tinggi posisinya di mata Allah dari pada orang ber Harta.


Hmm..kebayangkan


Betapa “serunya” rumah tangga, ketika kita memiliki Mesin Kecerdasan yang berbeda dengan pasangan saat berbicara tentang Harta, Tahta, Kata (Ilmu), Cinta dan Bahagia. Hal seperti ini aja, masalah beda pendapat tentang Harta, Tahta, Kata (Ilmu), Cinta, Bahagia, jika masing-masing tidak mampu memposisikan “makanats” (artinya keberadaan, dalam STIFIn disebut Mesin Kecerdasan) pasangannya. Bisa “barabe” (hancur) tuh rumah tangga.


Kalau gitu bagus donk, kalau Mesin Kecerdasan saya sama dengan pasangan ?..nah..klo hal ini lain lagi babnya bro and bri…karena tidak selamanya yang sama itu bagus, coba laki-laki sama laki-laki nikah, bagus tidaaak.. ?


Tips Memilih Jodoh


Tips selingan : Jika ingin menikah, carilah perbedaan, jangan cari yang banyak kesamaan sifatnya. Biasanya, karena merasa banyak kesamaan sifat, disangka pasangan cocok ideal. Padahal kutub magnet yang sama, mereka jadi gak akur, tuh buktinya tolak tolakan. Begitu kutubnya beda, jadi akur dan saling mendekat berpelukan, nempel gak mau lepas. Ternyata kutub magnet lebih smart dari kaum LGBT.


Perbedaan Adalah Sunnatullah Untuk Menjadi Akur


Nah, kalau kutub magnet yang berbeda aja bisa akur, saling mendekat dan berpelukan, masa iya..kita sama pasangan yang berbeda sifat, malah menjadi tolak tolakan. Berarti SunnatullahNya, perbedaan itu menjadikan kita akur. Tapi, faktanya keributan yang ada dirumah tangga, justru dikarenakan adanya perbedaan pandangan dan pengalaman hidup, pendapat dan persepsi.


Perbedaan itu terjadi karena beda Mesin Kecerdasannya. Mesin Kecerdasan itu adalah salah satu dari 5 bagian otak manusia yang paling dominan, yang paling aktif bekerja selama 24 jam/hari mengendalikan manusia. Otak Dominan tersebut menghasilkan output dalam bentuk Pandangan Hidup, Persepsi, Pendapat, Ucapan, Sikap dan Prilaku serta Prioritas Hidup yang berbeda satu sama lainnya.


Untuk itulah Konsep STIFIn yang ditemukan oleh guru kami ayah Farid Poniman, hadir sebagai Konsep yang membuat kita menjadi lebih mudah memahami perbedaan, tidak memaksakan kehendak pribadi kepada orang lain. Sehingga menjadi dasar untuk lebih mudah menghormati, memahami sikap dan tindakan, serta pilihan dan pandangan hidup pasangan kita ataupun orang lain.


Dulu sebelum kenal STIFIn, saya selalu memaksa teman yang saya kenal, agar berwirausaha kalau dia memilih profesi PNS atau Karyawan, maaf ya teman-teman yang PNS. Tapi, Sejak kenal STIFIn saya sekarang bisa jalan normal lagi, tulang punggung tidak sakit lagi dan pusing dikepala hilang…loh..kok jadi klinik Tong Fang. Setelah mengenal Konsep STIFIn saya jadi sadar, ternyata saya tidak bisa memaksakan semua orang untuk memilih jalan hidup yang sama dengan saya.


Ini ada cerita fiktif :


Intuiting berkata : Ilmu itu lebih penting dari duit. Si Intuiting ini selalu fokus nyari ilmu, baru dapatkan duit dengan ilmunya.


Sensing berkata : Gak ada duit, mana bisa menuntut ilmu, bayar seminar dan pelatihan. Sensing berpendapat cari duit dulu baru Ilmu.


Untungnya si Sensing, gak seperti itu, dulu dia manut aja (karena ditaklukkan sama Intuiting kali ya.), lagi susah susahnya duit, karena si Intuiting mau Tobat Profesi, dari Pemilik Usaha Warnet dan Jasa Service Komputer, ingin putar haluan jadi Trainer. Jadi si Intuiting ini udah tobat profesi duluan, sebelum kenal istilah Tobat Profesi dari STIFIn.


Intuiting ngomong ke Sensing, eh kita ada duit gak ya, mau ikut seminar ini nih. Pas pula Sensing lagi ngefans sama Kek Jamil Azzaini, jadi jebollah proposal untuk pergi ke Jakarta buat Wanna Be Trainer Batch 12, disana dikenalin dengan STIFIn dan berlanjut beberapa kali Workshop STIFIn. Sampe-sampe kita ngutang waktu itu untuk WSL3 yang nilainya 12 juta. Ups….


Tapi, sekarang..dia bilang..

Untung ya..ayah dulu ikut yang gituan..

Bisa ketemu dunia baru yang berbeda, komunitas baru.


Yaa..untung kamu juga dulu manut aja..

Trus dijawab.. Namanya awak patuh sama suami. Ciee cieee..cuit cuiiiit


Coba bayangin, kalau kejadiannya tidak Happy Ending seperti itu, tapi seperti ini :


Apa yah..uang kita terbatas, pengeluaran banyak, pemasukan minim, ini mau pergi seminar WBT, “Wanna Be Bokek” itu namanya, ngabisin duit aja. Emang bisa dapat duit langsung setelah pulang dari seminar, gak kan ?..Gak..gak gak..gak bisa ayah pergi seminar..dari mana duitnya, duit kita gak ada.


Lalu, dijawab enteng sama Intuiting, yang anti kemapanan..”Dari Allah” duitnya.


Sensing langsung jawab, emang bisa duit itu turun gitu aja dari langit kayak Allah nurunin hujan tanpa kerja keras. (ini bahasa emak saya dulu, ternyata setelah saya Tes STIFIn, Sensing hasilnya, hehe..)


Kalau saya terusin bisa panjang nih..daya hayal saya dalam mengarang bisa gak habis..Mau bacanya..sampe habis.. ??


Jadi Intinya..


Kenali Mesin Kecerdasan pasangan :


1. Agar kita lebih mudah menerima, memahami dan bersungguh sungguh mewujudkan apa yang menjadi Prioritas Hidupnya, menerima sikap dan cara berpikirnya.


2. Agar kita tidak Ego Sendiri, ingin prioritas hidup kita sendiri yang dipenuhi, sikap kita sendiri yang ditenggang rasai dan ingin dimengertii, tanpa memikirkan kalau pasangan punya prioritas yang berbeda, sikap dan cara pandang yang berbeda yang butuh juga dimengertii.


3. Saya kan Sensing kata istrinya, kamu harus ngerti donk, cari duit yang banyak sono. Ini juga sikap yang gak benar, namanya bersembunyi dibalik STIFIn. Pasangan anda pasti mengerti tanpa perlu anda ngomong begitu, jika dia udah mengenal Konsep STIFIn, jadi buruan di kenalin dengan mengikuti Workshop STIFIn.


4. Saya kan Feeling, hanya bisa memberikan Cinta, jadi jangan harapkan Harta. Ini namanya menjadikan STIFIn sebagai alasan pembenaran dari kelemahan diri karena tidak mau dan mampu berupaya mencari harta.


“Bagi saya yang penting kita Bahagia kata istri Insting, hidup pas pasan tidak masalah, asalkan kita bahagia. Kata suaminya yang Sensing. Yaaa gak gitu juga keless, emang bisa beli beras pake mata uang Bahagia, haji koim itu walaupun udah haji, kalau berasnya di beli tetap pake Rupiah”


“Bagi Saya Feeling, yang pentingkan saya mencintai kamu, sayang kamu, sepenuh hatiku milik kamu, kalau kamu mau Harta yang banyak, yaa..jangan berharap sama saya donk, saya kan feeling hanya bisa memberikan cinta dan kasih sayang. Kalau mau harta, sono tuh nikah sama Datuk Maringgih.


Jadi baiknya..


Okey, saya buat kamu Bahagia selalu dirumah dan dimanapun kita bersama berada..Tapi kamu buat saya bahagia dengan penghasilan yang banyak ya, kata Sensing pada Insting.


Okey, sekarang kamu nuntut ilmu yang banyak, nanti dengan itu hasilkan uang yang banyak ya, kata Sensing pada Intuiting (ini kata istri saya).


Okey, saya berikan kamu Cinta, dengan itu kamu harus semangat ya, pantang menyerah mencari nafkah yang banyak untuk keluarga kita, agar kita bisa beli rumah dan mobil sendiri. Kata Sensing pada Feeling.


Okey, saya berikan kamu kesempatan berkarir sampai jabatan tertinggi, saya bertanggung jawab dirumah, tapi hasilkan duit yang banyak ya, tanpa korupsi, ingat tanpa korupsi. Kata Sensing pada Thinking